Fanfic Closers Online: Romeo and Cinderella Chapter 1

209

Romeo and Cinderella

By : Mahardika Widyaadi Pertiwi
Main Character : Lee Seha (SA) x Lee Seulbi (SA)

Pesan dari Penulis : Remake for my fanfic di fanfiction.net yang berjudul sama dari fandom Detective Conan dengan penname Kudo Widya-chan Edogawa. Jadi jika kalian pernah mampir dan membacanya itu aku yang buat ya ahahahaha. Ini hanya me-remake sedikit apa yang telah kubuat  :3 OOC (mungkin atau sangat), typo or miss typo, no phase power (disini hanyalah manusia biasa tanpa ada invasi dimensional).
.
Happy Reading…..
.
Seorang gadis sedang membuka kaca jendelanya yang didepannya ada sebuah balkon. Kemudian dia berjalan dan duduk di tepi ranjang miliknya.

Memandang langit malam yang hanya ada sedikit bintang berada disana. Sang gadis pun termenung memikirkan sesuatu.

“Kau ada dimana, Seha? Aku merindukanmu.” Gumam sang gadis bernama Seulbi itu sambil memandang langit malam dengan sendu. Rambut panjang sewarna bunga sakura miliknya berkibar oleh angin.

“Aku kesal, kenapa mereka tidak mengijinkan aku tuk bersamanya?” Kata Seulbi sambil menatap sendu pada langit malam dan membiarkan rambutnya dihempas oleh angin malam.

Gadis itu pun menatap lagi langit malam dari tepi ranjangnya. Tanpa dia sadari, ada seorang laki-laki yang menaiki balkon rumahnya. Sang laki-laki itu pun berhasil menaiki balkon rumah Seulbi.

Dia pun duduk di sandaran balkon rumah itu sambil memandang wajah Seulbi yang terpapar sinar cahaya bulan, sang gadis itu masih tak menyadari bahwa ada seseorang disana. Dia pun mencoba memanggil Seulbi.

“Apa kau merindukanku, Seulbi?” Kata laki-laki itu pada Seulbi yang masih termenung menatap langit. Seulbi pun sontak kaget dengan suara cukup berat dan sangat familiar. Dia pun mencoba melihat dimana suara itu berasal.

“Se, Seha? Apa itu kau?” Kata Seulbi sambil menatap sang laki-laki itu tak percaya. Dihadapannya kini ada sosok pemuda berambut hitam yang cukup panjang dengan mata berwarna kuning keemasan yang sangat ia rindukan.

“Iya. Ini memang aku, Seha.” Kata laki-laki itu yang bernama Seha menatap intens kearahnya.
“Kenapa kau ada disini?” Tanya Seulbi yang masih kaget dengan kedatangan Seha.

“Tentu saja untuk bertemu denganmu, Seulbi.” Kata Seha sambil tersenyum lembut dan masih menduduki pembatas balkon rumah Seulbi.

“Ta, tapi? Kenapa kau bisa sampai disini?” Tanya Seulbi yang masih agak bingung.

“Aku kesini karena memakai tali ini. Kalau tidak, aku kan memang tidak mungkin bisa terbang kesini?” Canda Seha sambil memperlihatkan tali yang dia gunakan untuk naik ke balkon rumah Seulbi.

“Se, Seha. . . Kau kemari mengorbankan dirimu sendiri demi aku?” Tanya Seulbi yang matanya mulai berkaca-kaca.

“Hmm. . . . Tentu saja. Lagi pula. . . .” Kata Seha yang terputus karena dia berjalan mendekati Seulbi. Dia pun telah duduk di sebelah Seulbi.

“Lagi pula, aku rindu dengan Chagiya-ku.” Kata Seha sambil menyenderkan kepalanya ke bahu Seulbi dan menghirup aroma yang ada ditubuh gadis itu. Mau tidak mau Seulbi yang diperlakukan seperti itu blushing semerah tomat.

“Se, Seha.” Kata Seulbi yang gugup dengan perlakuan Seha padanya.
“Aku tak akan melepaskanmu pada orang lain.” Guman Seha yang kepalanya masih bersandar di bahu Seulbi.

“Ta, tapi? Orangtuaku?” Kata Seulbi yang bimbang.
“Orangtuamu juga tidak akan tau kan kalau aku ada disini.” Kata Seha sambil bangkit dan duduk di depan Seulbi.

“Tapi?”
“Tenang saja. Mereka jam segini tidak akan bangun kalau kau tidak berisik.” Kata Seha sambil menghela napas.

“Iya, maaf. Aku hanya takut kau ketahuan saat kemari.” Kata Seulbi sambil menunduk kepalanya.
“Iya, sayang. Ternyata kekasihku perhatian juga ya?” Canda Seha sambil sedikit tertawa.
‘Buuk..’ Pukulan Seulbi sukses mendarat di dada Seha.

“Aa, aduuh…. Sakitnya.” Rintih Seha yang langsung memegang dadanya yang terkena pukulan Seulbi.
“Salah sendiri kau ngejek. Padahal kan aku memang mengkhawatirkanmu.” Kata Seulbi yang langsung membuang muka kearah lain sambil cemberut.

“Maaf-maaf… Tapi kau lucu kalau cemberut.” Kata Seha yang memegang dagu Seulbi dan membuat wajah Seulbi yang cemberut terlihat olehnya.

“Tidak lucu tau.” Kata Seulbi sedikit ketus dan masih cemberut.
“Beraninya ya, kau berkata ketus begitu. Aku beri hukuman padamu yang berkata ketus padaku.” Kata Seha yang menatap tajam kearah bola mata sebiru langit milik Seulbi.
‘Buuk..’ Seha pun mendorong Seulbi sampai terjatuh diatas kasur.

“Se, Seha? Apa yang kau lakukan, hah?” Kata Seulbi yang sudah memblushing ria menatap Seha yang menatapnya tajam seakan ingin menerkam dirinya. Kalau di perhatikan posisinya Seulbi berada di kasur, sedangkan Seha berada diatas Seulbi.

Seha pun lama kelamaan mendekat kearah Seulbi yang tak bisa bergerak karena terkunci gerakannya.
“A, apa yang kau lakukan, hah?” Tanya Seulbi yang sudah gelagapan + panik + muka blushing berat jadi satu. Namun perkataan Seulbi tidak di gubris & Seha pun semakin lama semakin mendekat dan…

~To be Continued~

[Chapter Sebelumnya]                       [Semua Chapter]                            [Chapter Berikutnya]

Comments