Fanfic Closers Online: Romeo and Cinderella Chapter 5 (END)

121

Romeo and Cinderella Chapter 5 (END) + Omake

By : Mahardika Widyaadi Pertiwi
Main Character : Lee Seha (SA) x Lee Seulbi (SA)
Warning : OOC, Typo or Miss Typo, Rate Teen(+), dll
.
.
.
Previous :Dengan berat hati aku pun meninggalkan rumah Seulbi dengan perasaan bercampur aduk menjadi satu. Aku akan kembali dan akan merebut Seulbi-ku kembali. Seulbi. . . tunggulah aku! Aku pasti akan menjemputmu! (End Seha Pov & End Flashback)
.
.
~ Chapter 5 (END) ~
.
“Maafkan aku, Seulbi. Yang waktu itu tidak bisa menolongmu. Maafkan aku. Baru sekarang aku menemuimu setelah sekian lama. Maaf. . .” Ucap Seha lirih penuh penyesalan karena tidak cepat menjemput sang kekasih.

“Tidak apa, Seha. Kau tidak salah.” Seulbi memeluk Seha dengan erat seolah tak ingin melepaskannya lagi.
“Apapun yang terjadi, aku tetap mencintai Seha sepenuh hati. Jangan salahkan dirimu lagi. Kumohon.

Tetaplah bersamaku. ” Lanjut Seulbi mulai menangis di dada Seha. Seha mengelus rambut Seulbi dengan lembut berharap tangisannya sedikit mereda.

“Seulbi. . . . .” Seha memegang wajah Seulbi dengan sentuhan lembut dan perlahan mendekatkan dirinya kewajah Seulbi. Semakin lama Seha semakin mempersempit jarak antara wajahnya dengan Seulbi.

Merasa mengerti apa yang akan Seha lakukan, Seulbi mulai memejamkan matanya perlahan. Perlahan mereka merasakan deru napas yang menerpa wajah masing-masing.

‘Cantik. . .’ Gumam Seha dan dia juga memejamkan matanya.

‘Cuup’ Bibir mereka pun bersentuhan dengan lembut seakan merasakan kehangatan masing-masing lewat ciuman itu. Semua perasaan cinta, sayang, rindu mereka salurkan melalui ciuman tanpa nafsu, hanya ciuman penuh kasih sayang dan penuh akan cinta.

Tak lama karna masing-masing dari mereka membutuhkan oksigen, mereka pun melepas ciuman itu dan saling memandangi satu sama lain intens.

Dan mereka pun merona hebat menyadari itu ciuman pertama mereka setelah sekian lama saling mencintai dan berpisah dikarnakan Seha menghilang sejak hari dimana dia diusir dari rumah Seulbi.

“Se, Seha. . .” Guman Seulbi sambil memegang bibir miliknya yang telah dicium oleh Seha.

“Ada satu lagi yang harus kau tau.” Kata Seha yang mulai menatapnya serius. Seha pun mengambil sesuatu dari sakunya. Kemudian dia mengeluarkan sebuah kotak kecil dan langsung dihadapkan ke arah Seulbi.

“Seha? I, ini?” Tanya Seulbi terkejut dengan benda yang ditunjukkan oleh Seha.

“Iya, kau pasti tau apa artinya kan? Maaf aku selama ini menghilang saat kejadian dihari itu. Aku pun pergi keluar negeri untuk menuntut ilmu disana. Dan aku berhasil menjadi agent CIA termuda disana.

Setelah aku berhasil, aku ingin menjemputmu untuk tinggal bersamaku disana. Orangtuaku sudah menyetujuiku untuk membawamu ke Amerika untuk tinggal bersamaku.” Jelas Seha mengalihkan pandangannya kearah lain namun wajahnya telah dihiasi rona merah di pipinya.

“Bagaimana dengan orangtuaku?”

“Mereka juga pernah kubujuk saat aku ingin mengambilmu dari mereka (dalam artian melamar), mereka tetap tak mengijinkanku, karena mereka telah menjodohkanmu dengan orang lain.” Jelas Seha dengan lesu karna menerima kenyataan pahit ini.

“Aku tau. . . . Memang aku dijodohkan oleh pilihan ayahku yang seorang dokter. Tapi aku tetap tidak mau. Aku tak pernah mencintainya. Aku hanya mencintaimu, Seha.” Aku Seulbi yang menangis sambil memegang dadanya, perih namun tidak berdarah.

Seha yang melihat Seulbi begitu sedih langsung membuka isi kotak itu. Terdapat cincin emas putih yang dihiasi berlian diatasnya.

“Kukatakan dengan jelas sekarang. Will you marry me? Seulbi?” Seha pun melamar Seulbi. Seulbi langsung menangis sejadi-jadinya dalam diam agar tidak membangunkan orangtuanya. Seha dengan sigap langsung memeluk Seulbi agar sang gadis bisa menangis dipelukannya.

“A, aku senang sekali, kau mau melamarku, Seha.” Ucap Seulbi yang masih menangis walau hanya isakan yang terdengar.

“Jadi? Apa jawabanmu?” Tanya Seha sambil mengelus puncak kepala Seulbi dengan lembut.

“Iya, I’ll marry you, Seha.” Ucap Seulbi penuh keyakinan dan menatap Seha dengan senyuman hangatnya, walau matanya masih berkaca-kaca. Dan tanpa komando Seha langsung memasangkan cincin itu pada Seulbi.

“I love you, Seulbi.” Ucap Seha sambil memeluk Seulbi erat.

“I love you too, Seha.” Seulbi pun membalas pelukan Seha. Tak lama mereka melepas pelukan mereka.

“Kalau begitu, ayo kita pergi dari sini.” Ajak Seha berdiri dari tepi ranjang Seulbi.

“Tunggu! Aku mau ganti pakaianku dan membawa beberapa pakaianku.” Seulbi mulai agak panic karna dia tak pernah menyiapkan rencana untuk kabur dari rumahnya sendiri.

“Tenang saja, bajumu sudah ada disana. kau tidak perlu repot-repot bawa baju lagi.” Jelas Seha sedikit sweatdrop dengan perkataan Seulbi. ‘Ada-ada saja kekasihku satu ini.’ Ungkapnya dalam hati.

“Benarkah? Baiklah. Tapi aku tetap ganti baju dulu. Tidak mungkin kan aku keluar dengan baju tidur tipis ini kan?” Tanya Seulbi sedikit bercanda sambil memegang baju yang dikenakannya.

“Iya, baiklah. Aku tunggu kau dibawah ya.” Ucap Seha dan berjalan menuju balkon rumah Seulbi. Dia pun turun kebawah dengan tali yang tadi dia gunakan untuk naik. Seulbi dengan cepat langsung memilih baju yang akan dikenakannya untuk pergi dari sini bersama sang kekasih.
.
.
(Seulbi Pov)
Senang sekali rasanya, pujaan hatiku datang tanpa memperdulikan keselamatannya hanya untuk menemuiku. Bahkan dia melamarku. Impianku selama ini tercapai, menikah dengan orang yang kucinta.

Seperti serasa bermimpi. Kucubit pipiku kalau ini mimpi, pasti kalau mimpi aku akan bangun. Tapi kenapa sakit? Berarti ini bukan mimpi. Aku pun selesai mengganti pakaian tidurku.

Aku juga meninggalkan sebuah surat yang sudah kutulis sejak lama kalau hari ini akan tiba di atas ranjangku. Aku langsung berjalan menuju balkon kamarku. Aku mencoba memantapkan hatiku.

Aku tak ingin ada disini, aku ingin bebas. Aku tak ingin mengikuti kemauan ayah yang sudah terlalu egois, membiarkan aku berjodoh dengan orang yang sama sekali tidak kucintai.

Aku mulai berjalan kearah pembatas balkon rumahku. Kulihat Seha sudah berada dibawah.

“Ayo, sayang. Cepatlah turun. Aku akan menangkapmu.” Ujarnya padaku yang masih diatas kamarku yang sebentar lagi akan kutinggalkan selamanya.

“Iya, aku akan kesana. Tangkap aku ya.” Kataku yang sudah berada dipinggir pembatas. Aku pun langsung meloncat kebawah. Mataku langsung kututup karena aku takut harus loncat dari lantai dua.

Dan aku merasa seperti menibani seseorang dan saat kubuka mataku, kulihat wajah Seha yang tertawa padaku.

“Hahaha. . . . Kau ini kenapa malah menutup mata? Aku kan berhasil menangkapmu.” Ucap Seha sambil tertawa.

“Ukhh. . . . aku kan takut, Seha. Tapi, makasih sudah menangkapku.” Kataku sambil tersenyum. Kami pun bangkit dari posisi masing-masing. Aku berharap semoga punggungnya tidak sakit karnaku.

“Iya. . . Ayo, sekarang kita pergi!” Seha pun mengulurkan tangannya padaku.

“Iya, ayo. . .” Ucapku yang menggenggam tangannya. Kami pun meninggalkan rumahku dengan perasaan senang. Selamat tinggal ayah, ibu. Maafkan aku, aku harus melakukan ini untuk menemukan kebahagianku. Selamat tinggal, aku sayang kalian.

(End Seulbi Pov)
.
.
~ Owari ~
.
.
~ Omake ~
Keesokan harinya, seorang wanita sedang mengetuk kamar sang anak.

“Seulbi. . . ayo sarapan.” Kata wanita itu namun tidak mendengar jawaban sang anak. Wanita itu pun mencoba membuka kamar sang anak, namun terkunci.

Dia pun memanggil suaminya untuk membuka kamar sang anak. Kemudian tidak lama sang pria yang memang merupakan suaminya itu pun mencoba membuka kamar sang anak dengan paksa.

Setelah dibuka, mereka pun tidak menemukan sang anak dimanapun. Sang ayah pun melihat sepucuk surat yang ada di atas kasur sang anak yang telah menghilang entah kemana. Kedua orangtua itu langsung membaca isi surat tersebut.

Ayah, ibu, maafkan aku. Aku tidak mau terus dikekang seperti burung dalam sangkar. Aku sangat berterimakasih sama kalian atas semuanya.

Tapi maaf aku mengecewakan kalian, aku hanya ingin mencari kebahagiaanku diluar sana. Maaf kan aku yang menentang kalian. tapi jauh dilubuk hatiku, kalian adalah orangtua yang paling kusayangi. Selamat tinggal ayah, ibu. Aku menyayangi kalian.

Love,
Seulbi.
.
.
~ The End ~

 [Chapter Sebelumnya]                       [Semua Chapter]                            [Chapter Berikutnya]

Comments